Rabu, 30 November 2011

Untukku, darimu

Aku merindukanmu, sebab yang mungkin orang menertawakan-pun juga membenarkan, dengan ciuman penuh birahi 

  •  Seperti mobil yang bagus, tapi tak bisa membawamu. Aku dengan sepeda kayuh dan butut, siap membawamu kemana-kemana. #dirra
  • Aku menulis ini untukmu, ya untukmu. #dirra
  • Mereka yg membuat kata-kata yg luar biasa. Hanya bisa kau lihat, namun tak bisa kau rasakan. Karena mereka menulis bkn utkmu. #dirra
  • Tapi, aku menulis ini untukmu. Untukmu yang terlalu luar biasa untuk hanya diungkap lewat kata-kata. #dirra
  • Inilah aku yg datang tak membawa apapun untukmu, hanya menulis apa adanya dan tak indah seperti harapanmu. #dirra
  • Aku juga tak se-lihai idolamu "erdian aji" dalam mengolah kata yang membuat berbunga-bunga. #dirra
  • Aku tak se-pandai aan mansyur, bemzq dan orang-orang hebat di TL ini. #dirra
  • Aku tak sehebat dirimu merangkai kata-kata nan indah, yang jika membacanya membuat sembab mata. #dirra
  • Maka, terimalah ungkapan kata yang tak indah. Tapi, aku menulis ini untukmu adinda. #dirra

Terimakasih terkasihku untuk twittmu yang indah *dewwi #dirra


@ajieaqib :
(Hujan holic | Pecandu kopi | pak RT di timeline-mu | Penyedia telinga bagi yang bersedia *masih dalam tahap amatir | Mereka bilang aku peng-galau 24 jam. )

Selasa, 22 November 2011

Tentang aku

Mungkin hanya jiwa yang tak terjaga jua
Dalam doa
Hingga khilaf menyentuh terasa bergetar
Ku berlalu
Saat terasa waktu tlah hilang
Ku terdiam
Saat hanya gundah yang bertentangan
Ku bernyanyi
Cinta cita harapan
Dan ku terbawa dalam kisah yang lama
Cinta cita harapan
Dan ku terbawa dalam kisah lama
Amarah yang tak terucapkan jua
Tak terungkap
Walau diri tlah terbelenggu hasrat
Yang bernyanyi


*sepenuhnya aku dikondisi ini, inspired by Andien
semoga kau, tak melupakanku

Senin, 21 November 2011

Sepertiga malam terakhirku

Ketika terbangun dari ribuan menit mimpi, ku dapati keadaan yang membunuh. Disetiap makna nafas ini, mengandung beberapa rasa syukur. Dan masih ada sisa sisa kerinduan untukmu. Keadaan seperti ini mengharuskanku untuk mengingatmu. Kuharap, kau dengan mimpimu bisa mengantar ke depan harapan harapanku. Ialah aku, kenyataan dalam pertanyaanmu!. Atau mungkin, aku hanyalah pertanyaan, di tengah-tengah kenyataan, entahlah.
Yang harus kau tahui, selalu kupanjatkan doa untukmu disetiap sepertiga malam terakhirku. Doa yang bisa kau gunakan saat kau merasa pisaunya sepi, doa yang bisa kau gunakan untuk melawan rindumu akan-ku, dan semoga doa yang bisa menjagamu dari apapun saat aku sudah tak bisa menjagamu dari dekat.
Dari kamar yang berdebu ini, di depan pencipta segala rasa. Aku, memohon untukmu. Memohon supaya Tuhan mengurangi satu persatu hal yang tidak seharusnya kufikirkan tentangmu. 

Setelahnya aku memohon, dengan dua tangan yang menengadah. Kulanjutkan menulis ini, menulis tentang sepertiga malam terakhirku yang ada dirimu 

*saat, dimana hanya aku dan fikiranku
Sambil  kudengar lantunan takkan terganti dari marcell
01.36am my room

Sabtu, 19 November 2011

Katakanlah, ternyata cinta berhenti di kamu


Kupersembahkan tulisan ini untukmu, kau yang tak pernah berani memberiku harapan, karena takut nantinya akan tak pernah terwujud. Namun hidupilah niatku ini, untuk selalu menumbuh kan harapan harapan liar tentang kita dalam asa dada ini. Ketahuilah, sebenarnya akupun juga tak berani melahirkan harapan kepadamu, karena di buku suratan kita tak pernah ada dalam satu garis kehidupan. Tentang sepotong dua potong pengertian yang kau gambarkan padaku, itu tak cukup untuk mematikan harapanku padamu.

Aku, yang nantinya hanyalah kertas yang kau remas, yang didalamnya pernah kau tulis sebuah puisi indah bersajakkan indahnya kita pada waktu ini. Yakini satu hal, bahwa aku tak akan pernah mau kau kenang menjadi sebuah rasa benci yang ada dalam masa depan mu.

Paling tidak, aku pernah ber-milyarmilyar-kali memenuhi kotak pesanmu dengan kata “aku sayang kamu”   beriburibu kata “aku cinta kamu” . Meskipun ber-jutajuta-kali juga kau memenuhi kotak pesanku dengan kalimat “tolong, kau mengetahui kalau ku juga sangat menyayangimu, sangat sangat mencintaimu lebih dari apapun yang kurasa di dunia ini, tapi please... jangan sering sering mengucapkan sayang dan cinta! Karena dua kata itu apabila diucapkan seringsering, bentuknya tak akan sempurna, dan akan berasa hambar. Maukah kau melakukannya untukku ?

Maka aku menuruti kemauanmu, itupun hanya sehari dua hari saja. Karena aku tak sekuat kau membendung dua kata sakti itu. Dua kata yang membuat kita seberani ini. Dua kata yang membuat kita sama sama melakukan hal yang pertama kalinya dalam hidup. Apapun tanggapanmu, tak mau kupedulikan lagi, seperti perasaan ini yang tak mempedulikan kalau harihariku sudah kacau dengan sendirinya sejak kata itu kurasa.

Berhentilah berpura pura sempurna, karena kutahu kau sudah tak sempurna sejak mengenalku! Tak usah kau takut orang lain tahu, karena akupun juga sangat menjadi tak sesempurna dulu setelah mengenalimu. Dan aku tak akan pernah menyesalinya .

Mari sini, duduklah di sampingku, kesampingkan segala aturan dalam hidupmu yang memberatkanmu selama ini. Pandangi aku laksana kau memandangi birunya langit di savana bebas kala siang hari. Kala itu juga, ku mainkan lagu kita : Seakan disurga dan berhenti di kamu secara bergantian sampai akhirnya kau sadar, hidup ini tak sepenuhnya milik kita .

Sebelum kau, sayang!. Pergi meninggalkanku dan mengikuti aturan main mereka, maukah kau mengucapkan apa yang selama ini kau takutkan ? maukah kau melakukan apa yang sering kulakukan ? . Namun, sebelumnya biarkan aku yang mengawalinya untukmu

“Aku sayang kamu, aku cintaaa kamu”

Sekarang giliranmu, bagaimana ?
Sebuat kalimat yang tak pernah mau kulupakan kau ciptakan saat itu. : “KATAKANLAH, TERNYATA CINTA BERHENTI DIKAMU”

Pergilah sayangku, pergilah sejauh kau mau, sejauh mereka inginkan. Abdikan hidupmu kepada jalan yang selama ini kau ikuti. Kau pasti bahagia, setakbahagia aku disini. Jangan pernah berniat melupakan aku, seperti aku yang berniat mengingatmu sampai kapanpun.

Jumat, 18 November 2011

SAJAK SEMENJAK

Sajak ini hanyalah sajak
Sajak sajak yang bersifat sejak
Sudikah kau membaca sajak yang hanya semenjak
Sebenarnya, ini sajak yang patut kau pijak

/1/
Sajak semenjak :
Semenjak kau hadir dikehidupan
Semenjak kau memberi kebahagiaan
Semenjak kau memberi beribu ribu harapan
Semenjak kau menerbangkanku seperti layangan
/2/
Sajak semenjak :
Semenjak kita sama sama merasakan rindu
Semenjak kita sama sama merasakan kegalauan
Semenjak kita sama sama merasakan ragu
Semenjak kita sama sama terperosok dalam kebimbangan
/3/
Sajak semenjak :
Semenjak aku kau fikir
Semenjak kau aku fikir
Semenjak saling berfikir
Semenjak kita saling dzikir
/4/
Sajak semenjak :
Semenjak ada dia dalam kita
Semenjak ada kita dalam dirinya
Semenjak aku ada dalam dirinya
Semenjak kau dalam dia dan kita
/5/
Sajak semenjak :
Semenjak kita berada dalam titik puncak
Semenjak kita rasa tak ada rasa
Semenjak kau memutuskan memilih dia
Semenjak aku sudah tak bisa berpihak



/--/
Sajak semenjak
Semenjak aku kau dan dia
Semenjak sajak ini rusak
Semenjak tentang dunia
/-/
Kesemenjakan sajak ini,
Kehidupanku yang hanya semenjak kau ada
...

Perselingkuhan kopi dan teh

Siang ini sayang, aku berniat jahat!
Sejahat kata yang ada dalam kalimat kalimat
Seperti lisan dan hatiku yang tak pernah tepat
Seindah kau yang yang selalu tertambat

Disinilah
Debaran  niat jahatku kubuat
Kan kuselingkuhi kau, kopiku
Dengan teh

Menggantimu pekatmu dengan kebeningan
Mengganti pahitmu dengan ke manisan
Mengganti hitammu dengan kecoklatan
Mengganti “kau” dengan “dia”

Peduli apa aku denganmu ?
Ataukah
Aku harus sepeduli kau tak pedulikanku ?
Mungkinkah
Mana yang harus aku pedulikan



Oh!
Kau kopi dan dia teh
Sama sama kubanggakan
Saat kalian pernah menyenggamahi mulut dan bibirku
Kalianlah, bapak dari kepenatanku

Ingatlah,
Perselingkuhan ini tak akan selamanya
Manakala aku sudah bosan dengan teh,
Percayalah sayang ku kopi
Kau yang kutuju tuk selanjutnya kusesapi ...




Semoga, tulisan ini tak pernah kalian baca
Karena, saat kalian membaca ini
Mungkin aku sudah dengan selingkuhanku yang lain
Aku yang pernah  mencintai kalian kopi dan teh.

Surat untuk luka




Dear luka ;

Kalau kamu tanya, aku hanya mau kamu mau aku
Persetan dengan titik koma atau tanda baca apapun
Aku butuh sekotak sakit dan segelas air mata untuk mencintaimu secara sempurna

Lalu, ku kenali kau bernama “LUKA”
Kenalkan, aku “PERIH”
Dan bukankah kita terlahir dalam kesatuan rasa ?

Untuk hidup, kita butuh satu
“JATUH”
Dan sempurnalah aku kamu

“PERIH”nya   “LUKA”
Saat bertemu di “JATUH”
Akhirnya kita rasa,

Dan bukankah itu yang ingin kau ketahui ?
Bahkan, aku tau itu sebelum kita akhirnya “JATUH”

Teruntuk * Kau , luka
Dari yang mencintaimu*  Perih

#Sepotong pesan singkat oleh ku dan  Ajie Aqib


Sabtu, 12 November 2011

Patah, dan membalut

Ini adalah sebuah episode, yang sebenarnya dimana aku lupa tak memberi nomor pada setiap episodenya. Saat aku ketahui, tetiba aku ada di dalam episode yang membuncah, menggenangi setiap kelakar alur ini dengan beberapa tawa dan tangis. Untuk sekarang, ada di halaman tengah yang terselip pembatas buku.
Sebuah hati yang beberapa masa telah kosong, telah berkerut dan tak merasa berguna pada setiap gunanya. Ini hatiku!. Hati yang dulu pernah membarakan kobaran rasa, hatiku adalah hati yang paling hebat yang pernah Tuhan ciptakan. Beberapa kali patah, tak usah ku niatkan untuk memperbaikinya, usah ku pun, hatiku telah pandai membalut semua kepatahannya dengan sendirinya.
Sering nya kepatahan ini, aku khawatir kalau kalau dia sudah bosan untuk membalut. Karena seringnya membalut, aku khawatir juga kalau hati ini tak berfungsi dengan baik nantinya. Namun, akhirnya kami membuat sebuah keputusan bersama. Dimana, aku mengajukan sebuah proposal yang bertujuan keputusan hati dan diriku untuk selalu berusaha agar memperbanyak stock balutan dikala merasa patah dan luka.
Aku menerima keputusan ini, namun masih sedikit yang aku percayai.
Apakah benar, hatiku benar benar bisa membalut saat patah dengan sendirinya
Akankah, ini Selamanya ? 
         Kau pemberian dari tanganNya, sebagaimana kau ialah anugrah, mempertahankanmu dalam hati adalah juga caraku untuk mensyukuri!

Sebuah pagi, gerimis dan kopi

Tak pernah mau kuingat, sejak kapan aku mulai mencintai dengan tingkat atas keadaan yang seperti ini. Pagi yang murung, saat tak ada burung yang ingin berdengung. Adalah bunyi gerimis yang sexy, yang masih saja mengalunkan sajak sajak dinginnya dari tadi malam. Kulengkapi dengan asap yang kubuat dari seduhan secangkir kopi ternikmat yang kudapat resepnya darimu saat itu.
Kombinasi yang sempurna, saat dimana tak ada yang sempurna yang terjadi dikehidupanku sekarang. Aku mengenalmu, aku mengingatmu sampai aku tak merinduimu lagi. Ini sumpahku! 
Sesekali, menyesapi secangkir kopi ini sambil mendenguskan nafas kerinduan untukmu ke udara dingin ini. Tak apa kan ? Selagi kau bersama dia, toh aku bebas membuatmu hidup di fikiranku sendiri. Ini klise, ini ruwet kubilang. Namun, dengan tetap mencintaimu aku bisa hidup dengan mimpiku yang kosong. Kosong-pun, aku masih bisa memikirkanmu. Betapa hebatnya fikiranku ini.
Pagi ini, aku benci!. Aku benci dengan semua hal tentang apa yang bisa merangsang ingatan tentangmu yang menguap, bak tanah yang kering, dibasuh hujan sedetik dengan volume yang lebat. Suatu saat, aku akan terbiasa dengan merinduimu setiap pagi, setiap gerimis, dan setiap menyeruput kopi yang aku tuangkan ke bibirku.
       Aku tak ingin kau mengingatku di hari esokmu yang penuh penyesalan!

Sabtu, 05 November 2011

Hujan Pertama

Sore ini, akhirnya hujan. Aku yang masih dikamar, sedang ber sms dengan yang ku anggap sebagai kekasih khayalanku pun sangat membau-i petrichor dari dalam kamar ini. Tentang hujan yang memang sudah lama tidak turun  di sini, dan di daerah tempatku pun memang sudah membikin rinduku memuncak. Kami, sangat merindukan hujan ini.
Aku sudah terbayarkan atas kerinduan yang amat sangat ini. Dengan moment yang  juga pas saat untuk menikmati  perdana hujan november ini. Saat ini aku sedang memikirkan saatsaat paling romantis yang pernah aku lakukan dahulu kala . Dimana hujan sedang terjadi, dan dimana kami sedang merindui satu sama lain.
Mungkin bertatap muka pun sudah tak boleh kita lakukan, kau disana dengan bayanganku, dan ku disini dengan bayanganmu. Dan hanya, kita bertemu saat kau memikirkanku, dan aku memikirkanmu. 
Ahhh betapa specialnya kita ini, hanya bisa memikirkanpun tak jadi masalah. Karena memang bertemupun itu haram hukumnya untuk lingkunganmu. Aku beruntung, maka kaupun juga beruntung sayang. Dan aku, mencintaimu dengan segala aturan dalam hidupmu.
Saat hujan mereda setengah jam kemudian, kau membalas smsku “ kau indah” aku kirimkan balasan pesan singkatku “kau hal terindahku”. 

Kisah kita unik, kita unik, alur kita unik, dan inilah keunikan yang sudah dianugrahkan untuk kita. Hanya bisa saling memuji keindahan lewat tulisan tulisan indah di alat genggam kita. Sudahkah engkau menyadarinya ? semoga kau menyadari pada saat yang tepat, tak seperti aku, menyadari secara premature.
Setiap hari, kelesatkan beberapa batang doa ke udara, keangkasa, dan membiarkan doa doa itu membumbung tinggi supaya tuhan menjangkaunya dan membaca setiap doaku untukmu, lalu membuatnya jadi kenyataan yang indah.
Aku, kau dan hujan. Tak akan pernah bisa menghidupi kerinduan ini secara bersamaan. Kita butuh masa lampau untuk menjiwainya...