Kamis, 23 Februari 2012

Bentang


Selayaknya jarak. Ada yang kita sebut dengan  ruang, yang memenjarakan kita. Dimana semua permintaan hati tak pernah terpuaskan. Kau lihat ada apa di antara kita ? apa kau juga melihat apa yang kulihat ? 

Aku melihat sebuah benang, yang membentang begitu luas, meliputi udara di beberapa arah mata angin. Meliputi empat musim di setiap fragmen. 

Dan itu, semoga memang memisahkan kita tak untuk selamanya. 

Pernah kurasakan bentang ini yang memanjang, dan kala memendek. Sejauuh apapun bentang yang ada di antara kita, kuharap ini, bukan jadi sebuah benteng yang membuat kita menghamba pada jarak.

Ingin ku potong bentang yang menyelimuti kita, kupotong jadi beberapa saja, dan tak sepanjang dan seluas ini. 

Sehingga jalan kita, mungkin tak seterjal ini, tak serumit ini, yang kurasa seperti melewati sebuah labirin tak berujung. Tapi kepastian semoga segera kita dapati, agar aku tak juga memintal harap harap untuk mu, sampai kenyataan benar benar memeluk kita. Amien.

Sabtu, 11 Februari 2012

"kauKU"



Mungkin sudah banyak kalimat rindu terlahir dalam sajak sajak cinta,
Mungkin, sesaat itu juga aku tetiba merindukanmu dulu dalam kita

Mungkin ada sesuatu yang hilang, disini di dalam linang air mata

Mungkin sesederhana aku mengeja nalamu dengan terbata bata


Ahh sayang,

Biarkan senja itu tetap merona dengan oranye yang menghias

Biarkan beberapa kata rindu ini mendebarkan diri dalam kias

Biarkan jalan cerita ini menjadikan kita tak pernah puas

Biarkan kita bahagia sebagaimana mestinya yang sudah digambarkan di kanvas


: “ Karena aku, tak pernah perlu suatu sebab untuk selalu merindukanmu “





Jumat, 03 Februari 2012

mencintaimu tanpa t(api)


Pada suatu masa yang kita sebut sekarang, kita—kau dan aku sedang memintal beribu kenang.
Pada gelas gelas kaca yang terang, yang tak terikat waktu dan bisa kapan saja kita pandang

Ada beberapa bagiannya, dimana kita harus berjalan, berlari dan berhenti.
Ada saat nya, kita juga merasakan letih dan bosan di dalam hati.
Ada suatu waktu kita kekurangan kepercayaan seperti mati.

Tapi, kau harus yakin. Memiliki  Iman akan selalu membuatmu aman
Tapi tak selamanya saling memiliki itu benar benar membuat kita nyaman
Tapi jika benar benar tak memilikimu, adalah suatu kegamangan
Tapi mencintaimu, akan kupertahankan di berbagai keadaan
Tapi tapi tapi – kadang t(api) bisa membakar keyakinan

Terimakasih segala nya,
Terimakasih semuanya,
Terimakasih, telah mengizinkanku mencintaimu tanpa t(api)

Ingatkan aku

Kau tahu kan, kalau aku pelupa tingkat akut. Masih ingat saat aku teledor melupakan hatiku yang entah dimana ?. itu hanya satu bentuk keteledoranku saja, belum semuanya. Karena jika aku-pun menyebutkan semuanya juga sepertinya tidak mungkin. Aku lupa! Dan kau tau itu dengan jelas.

Maka denganmu, aku seperti sedikit demi sedikit mengurangi ke-pelupaanku selama ini. 

Teruslah begituu...


 Ingatkan aku, bagaimana rasanya mencintai lagi. Bagaimana indahnya menyayangi , bagaimana rasanya rindu yang menggebu. Sampai kau benar benar mengingatkanku akan arti sebuah kenyataan nantinya. Terlepas dari aku mau atau tidak menerima kenyataan itu. 

Dan saat aku sudah bisa mengingat semua itu, satu yang ingin aku ingat untuk selamanya darimu adalah: ingat aku selamanya.