Kamis, 29 Maret 2012

Fragmen jika

Bagaimana jika kau sesali
Semua kesempurnaanku ternyata maya
Yang hanya bisa kau nikmati sesaat

Tidakkah kau ketahui
Ada aku yang lain di diriku
Yang tak ku nampakkan

Tafsirkan aku
Sebagai hal yang ganda
Jika kau tak mampu
Maka kau tak akan tahu
Mana aku, mana diriku

Berusahalah, aku – pun berdoa untukmu

Kamis, 01 Maret 2012

Cukupkanlah

Wahai pemuja dewa dan dewi segala rasa

Cukupkanlah ;
Antara kami, antara temali perasaan
Masa kemilau dan senang, pun sudahilah segera
Agar tak ada korban, dan air mata berderai
Waktupun enggan mewadahi raga yang sudah tak fokus pada janji

Cukupkanlah ;
Jangan lagi bicara soal bahagia, saat hati sudah tak berasa
Jangan katakan jawaban, jika sudah masuk masa tenggang
Pupuskan segala harap.
Mulai tuliskan pada bab bab akhir
Tentang kita yang kalah
Dan janjipun
Pecah!

Pengaduan




Kepada langit sendu aku mengadu, tentang kehidupanku
Meliputi luar dan dalam baik buruk sebuah keputus asaan
Ku fikir kita kembar, antara kesenduan mu dan aku
Guratan sedih yang mendalam, dalamnya ada penyesalan
Di angkasa kulihat senyum yang terajut antara awan awan putih dan biru
Bak kelopak bunga yang merekah, harum dan ranum seolah tak ada waktu yang memburu

Izinkan aku mengadu, pada alam tentang sabda liar
Bahwa kau, telah menyentuh hal yang paling tak lazim dalam diriku
Saat kau liar, begitupun ku
Dan kita tak terbendung, menjamahi satu sama lain
Tak pernah kenal dengan dosa
Atau, menganggapnya masalah belakangan

Padamu langit!
Dengan nada rendah aku mengadu,
Kuasakah kau, mengulangi waktu untukku ?
Untuk menyesali perbuatan segala buruk

Sehingga, kala nanti aku bisa tersenyum dilain waktu ku mengadu lagi