Waktu mengajari
kita pada sebuah perbedaan masa. Dimana kenangan kenangan melarut dalam cairan
sedu sedan. Dan kita hanya partikel yang hanyut terombang ambing dalam riak
dalamnya arus waktu. Dari satu kisah ke kisah yang lain, dari satu nama ke nama
yang lain, dan dari satu hati ke hati yang lain. Begitu seterusnya—tanpa suatu
perlawanan atas kuasa waktu.
Dan sekarang,
kemarin, besok atapun lusa. Ingkaran ingkaran itu akan tetap melingkar dalam
perjalanan waktu kita. Seperti sisa ampas kopi pada gelas gelas kaca. Dan kita
hanya bisa duduk memandangi dari luar.
Sayang, kita tak
pernah bisa benar benar meninggalkan apapun dari masa lalu. Selalu terseret,
dan menyeret. Berotasi tetap dan hanya berpura pura tak ingat.
Kemarin kau
berkata : “aku menyayangimu”, pun begitu juga kemarinnya lagi.
Sekarang kita
tak saling tegur, dan membalikkan badan jauh jauhan. Padahal, jauh jauh hari
sebelumnya kau berkata “meninggalkanmu itu bak melepas nyawa dari raga”. Entah
apa maksudmu. Guarauan, atau hanya sekedar manisan kata yang kau ramu
sedemikian ranum. Aku percaya sajalah, dan menikmatinya.
Sampai pada
kekosongan waktu itu. Tak ada lagi ramuan kata manis, gurauan, pun khas tawamu.
Semuanya lenyap—senyap dan hening lama...
Sebagai
penanggung jawab tunggal, karena waktu yang memasang jarak antara kita, dia
juga lah yang memotong jarak itu.
Mengembalikan mu
pada ku. Setengah setengah. Tanpa manisan kata, hanya tegur dan lengkung senyum
yang kau pasang tanpa ku tahu asli atau sok asli. Hanya satu yang aku tafsirkan
dari kembalimu ini. kau berubah, atau mungkin kau sadar menjadi dirimu yang
dulu sebelum mengenalku.
Desember ini
hampi habis, terkikis oleh waktu yang semakin menipis.
Sekiranya semua
awalan dan pertemuan yang telah ataupun terlanjur terjadi di tahun kedua belas
ini harus kita akhiri atau meneruskan nya dengan sebahagia mu dan aku. Di kita
yang masing masing.
Kelak kalau kita
bertemu dalam waktu yang kuasa mempertemukan, agar senyum masih terbias hangat
melalui celah bibir dengan segala yang telah terlalui.
~Diah Kusmira
Dewi~