Hari ini
tepat 45 hari aku merindukannya
Sebelumnya
merindukan tak pernah sesakit ini
Perbedaannya
cuma di sebelah kiri
Lebih nyeri,
lebih lebam kurasa
Tak ada
pukulan dan hantaman yang nyata memang
Aku tak
punya bukti bahwa rindu itu jahat
disini ku
definisikan nyawa itu bulat
separuh aku,
dan separuh ibuku.
—Sri Rukmini
Seorang anak
kecil pemuja hujan yang tumbuh (sok)dewasa
Dengan rambut
bayinya yang panjang tergerai di tengah sawah
Melantunkan lagu
rindu untuk ibunya
Kini ia harus
berhadapan tanpa sekat dengan yang bernama dunia
Yang selama
ini tersohor dengan kejamnya
Dari mulut
ke mulut, orang sibuk membicarakan
Jadi wanita
itu susah, nak.
Namun menjaganya
lebih susah
—ternyata
melupakan tidak sama dengan merelakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar