Jumat, 23 Desember 2011

Remember desember

      
    Apapun yang telah ku lalui di tahun ini, adalah semuanya beranggap manis. Pertemuan kita, sampai perpisahan kita. Bukankah berat kadang terselip di fikiran kala menjalani hari hari yang susah, sampai manis datang menyapa. Buktinya, kita sanggup telah sampai benar benar di akhir tahun ini.
Kau, dengan segala kenangan di tahun ini adalah yang kubingkai nanti di tahun tahun  depan dengan penuh senyuman. Telah kupersiapkan bingkai yang terindah dan terbuat dari air. Kenapa air ? karena air selalu bisa berbentuk segalanya. Aku bebas menjelmakanmu menjadi apa saja. Menjadi aku, menjadi kau dan menjadi kita dulu.
Terimakasih untuk akhir tahun yang manis dan lembut ini, meski ku tak tau lagi, engkau ada dimana. Semoga kaupun merasa apa yang kurasa kalau penutupan ini sempurna dengan segala bentuk perjalanan kita.
Kuhembuskan angin desember ini ke tempatmu... angin yang bisa kau gunakan sebagai bingkisan akhir tahunku, terangkai rapi dengan pita warna orange seperti senja yang biasa kita pandangi sore itu, di sore bulan desember yang basah.

Bertuliskan pesan : “semoga januari akan berpihak pada kita”
Telah kupersiapkan karpet merah untuk awal bulan dan dengan hati  yang ku buat lebih tebal dari tahun ini. Supaya hati benar benar terlindungi dan selamat dari orang orang baru di tahun baru nanti 

-Diah Kusmira Dewi-

Kamis, 22 Desember 2011

Mencari yang bukan di cari

Setiap apa yang ku cari, tersembunyi sebuah kode rahasia yang tak tentu isinya.
Benarkan itu yang kucari selama ini, atau ada sebuah hal yang lainnya
Yang pasti, ini hanya sebuah rahasia yang perlu ku ketahui
Terkubur dalam, dalam beberapa goresan duniawi
Dalam kolong kolong kelam disudut hati ini-itu
Ya! Di setiap rintik hujan  di senja pilu
Aku, mencari hal hal tak pasti
Seperti kenangan ini
Yang sebenarnya
Bukan tujuan
melainkan
KAU lah
Tujuan
Itu!



Daun yang jatuh tak pernah membenci angin



Seperti aku yang tak pernah mencoba membencimu yang telah menjatuhkanku. Sekejap syukur terlintas akan asa yang tak pernah padam padamu. Terimakasih telah memberi ku kesempatan merasakan indahnya jatuh. Hanya sebuah daun segar, yang dihembus angin. Lalu jatuh.
Seberapapun jauh Kau berhembus, tetap akan membawa harapan harapan sebuah daun yang sudah gugur. Kehidupan seperti  ini akan terus berjalan meskipun tak terkendali. Aku hanya daun, dan kau angin segar yang akan terus menyegarkan, lalu menggugurkan daun daun baru yang lain. Semoga daun apapun itu, tak membencimu sepertiku yang tak pernah membenci mu.
Dengarkan aku, kumerindukanmu.........


Tetiba

MENGENAI RASA INI YANG TETIBA MUNCUL
RASA   ini yang TETIBA muncul dan mengena
INI   yang TETIBA muncul dan mengena rasa
YANG   TETIBA muncul dan mengena rasa ini
TETIBA   muncul dan mengena rasa ini, yang
MUNCUL TIBA TIBA

*sebuah  sajak yang rusak, mencoba mengejakan perasaan yang muncul secara tiba tiba.
Semoga kau mengerti kemunculan rasa ini bukan salahku

Kalimat sedih

Jangan salahkan kalimat kalimat yang ada di tulisan ini, kalau kalau kau menemui kesedihan. Karena, aku dan kalimat ini tak pernah bermaksud membuat kau bersedih atas apapun yang kutulis disini. Biarkan kalimat kallimat ini hidup. Seperti kita yang hidup. Hidup tentang kebahagiaan dan segala tentang kesedihan, hal yang tak terduga, yang tak pernah dia miliki terbatas kemampuan.
Biarkan dia merintih menyayat setiap kata dalam rangkaian kalimatnya. Sehingga kau-pun akan mengerti ada kalimat yang mempunyai nyawa, yang juga bisa merasakan kegamangan layaknya kau dan aku.

Aku, yang menulis ini dengan penuh darah. Bukan berarti aku sedang sedih, putus asa, patah hati , dan bentuk kekecewaan lain. Namun, apakah setiap darah itu kau artikan sebagai perasaan yang gagal ? .
Ya, begitulah aku. Beginilah aku yang hanya hidup di kalimat kalimat tak hidupku. Terbatas, tapi aku tak berbatas disini.
Sampai jumpa di tulisan rusakku lainnya, 


#silahkan memuji atau menghujat tulisan tulisan saya, namun sebenarnya saya lebih suka ditraktir kopi :)

Senin, 19 Desember 2011

Hidup. Bahagia. Lepas .

Bahagia menurutku, sangat sederhana. Hanya dengan memikirkan hujan dipagi hari, ditemani kue kecil dan kopi pastinya. Menikmati di balik jendela dengan tanpa beban pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, bahagiaku dan bahagiamu ternyata berbeda tapi sesama. Bahagia menurutmu, adalah dengan telanjang kaki menapaki sebuah padang rumput yang luas, memandangi langit biru saat siang hari.
Kita, memang berbeda dalam hal berbahagia. Kau berbahagia saat hari cerah tak ada awan, sementara aku berbahagia saat gerimis dan berawan. Ini adalah keputusan yang tak terputuskan.
Hidup ini, versiku adalah tentang sebuah kebahagiaan dan melepaskan diri menjadi apa yang kau mau. Dikala kau bersedih-pun, k`u harus menjadi sedihmu sendiri. Dan dikala bahagia, juga adalah kau. Semua kembali pada apa yang sedang kita rasakan dihidup ini. Kau merasa apa ?. Dan itulah hidupmu.

Bahagia melepaskan segalanya. Saat kau berani melepasku-pun, sebenarnya kau sedang menyusun daftar kebahagiaanmu selanjutnya. Menutup lembaran usang kebahagiaan yang lama, dan mempersiapkan kebahagiaan baru dengannya. Hidupmu, hidupku, adalah sebuah keputusan melepaskan yang lama dan berani bertemu yang baru.
Maka berbahagialah kau, yang sudah melepasku dengan bahagia...


Sabtu, 19:19

Senin, 12 Desember 2011

Dusta, seharusnya bukan bagian dari dosa

"Dusta adalah usaha kita yang paling manusiawi, yang membedakannya dengan hewan dan tumbuhan. Makhluk lain itu tak perlu pembaruan atas peristiwa yang di alami. Kita memerlukannya sebagaimana bernafas, sebagaimana jantung yang berdetak dengan sendirinya. 

Dusta adalah upaya yang wajar melakukan rekonstruksi peristiwa yang terjadi. Hanya dengan begitu kita menjadi manusia yang bebas, yang menawar,mengubah, membentuk nasib yang kita jalani. Kebebasan manusia ditandai dengan keberanian untuk mengubah peristiwa, atau nasib, atau takdir, atau belenggu abadi. Apalagi, ini bisa di lakukan dengan sadar. Bahkan untuk menjadi umat yang patuh pun kita melalui dusta.

Dusta tak mengingkari realitas, karena realitas itu sendiri berubah terus.

Karena itulah dusta sebenarnya bentuk lain dari yang kita kenal sebagai jatuh cinta. Dalam keadaan jatuh cinta, kita menangkap senyuman sebagai perhatian, kita menemukan realitas lain dari sebatang cokelat sebagai sesuatu yang istimewa. Mereka yang sedang jatuh cinta sebenarnya sedang mendustai dalam pengertian mengubah realitas yang ada. Seorang suami akan merasa bertanggung jawab dengan terbungkuk-bungkuk menghidupi istrinya sepanjang hidupnya atau sepanjang hidup istrinya. 

Seperti juga halnya dengan kesetiaan, kenikmatan dan ketidak nikmatan. Kita mau menanggung itu semua karena kenyataan dibentuk menjadi seperti itu.

Aku teringat kau ... "

* DEWI KAWI- seorang pelacur yang menginspirasi .
semua berhak untuk bahagia, bahkan pelacur-pun.


Judul

          Tentu saja kita sekarang menjalani sebuah kisah, dimana kau merasakan apa yang kurasakan. Tentang kesakitan kita mengenai rindu yang tak kunjung padam , cinta yang sudah semakin merumit, dan beberapa kesalah fahaman yang biasa kita lakukan ini.
Apakah menurutmu ini akan mendewasakan kita ?
Ataukah kita yang akan di dewasakan oleh ego masing masing ?
Ahh sudahlah, bagaimana pemikiran itu menjadi penting ketika kita masih bisa bersyukur selagi masih mencinta satu sama lain. Masalah menjadi meruncing tatkala kita tak bisa menghadapi apa yang salah pada diri masing masing ini.
Antara pertanyaan dan kenyataan, kita hidup di tengah-tengahnya. Aku, kamu, pun mereka tak mungkin bisa mengelak dari beberapa pertanyaan yang sudah menjadi kenyataan dan mengakut pada stadium akhir.

Jadi, pilihan terbaik dari semua adalah menikmati peran kita sebagai pasangan yang berbeda status. Sampai kah pada puncak kebahagiaan, atau malah terperosok dalam jurang kesedihan atas hal hal yang tak bertuan.
Perpisahan pasti terjadi, tetapi aku berharap tidak hari ini, tidak juga hari esok nanti. Tentang kisah kita ini, nantinya pasti akan mampunyai judul. Kuharap, apapun judul itu, nantinya bisa menjadi yang kita ingat selamanya.


Jadi, kau beri ‘Judul’ apa kisah kita ini ?? ...
 Kalau kau tanya aku, ternyata aku lebih memilih judul 'kebebasan mencinta dengan sederhana'

Rabu, 30 November 2011

Untukku, darimu

Aku merindukanmu, sebab yang mungkin orang menertawakan-pun juga membenarkan, dengan ciuman penuh birahi 

  •  Seperti mobil yang bagus, tapi tak bisa membawamu. Aku dengan sepeda kayuh dan butut, siap membawamu kemana-kemana. #dirra
  • Aku menulis ini untukmu, ya untukmu. #dirra
  • Mereka yg membuat kata-kata yg luar biasa. Hanya bisa kau lihat, namun tak bisa kau rasakan. Karena mereka menulis bkn utkmu. #dirra
  • Tapi, aku menulis ini untukmu. Untukmu yang terlalu luar biasa untuk hanya diungkap lewat kata-kata. #dirra
  • Inilah aku yg datang tak membawa apapun untukmu, hanya menulis apa adanya dan tak indah seperti harapanmu. #dirra
  • Aku juga tak se-lihai idolamu "erdian aji" dalam mengolah kata yang membuat berbunga-bunga. #dirra
  • Aku tak se-pandai aan mansyur, bemzq dan orang-orang hebat di TL ini. #dirra
  • Aku tak sehebat dirimu merangkai kata-kata nan indah, yang jika membacanya membuat sembab mata. #dirra
  • Maka, terimalah ungkapan kata yang tak indah. Tapi, aku menulis ini untukmu adinda. #dirra

Terimakasih terkasihku untuk twittmu yang indah *dewwi #dirra


@ajieaqib :
(Hujan holic | Pecandu kopi | pak RT di timeline-mu | Penyedia telinga bagi yang bersedia *masih dalam tahap amatir | Mereka bilang aku peng-galau 24 jam. )

Selasa, 22 November 2011

Tentang aku

Mungkin hanya jiwa yang tak terjaga jua
Dalam doa
Hingga khilaf menyentuh terasa bergetar
Ku berlalu
Saat terasa waktu tlah hilang
Ku terdiam
Saat hanya gundah yang bertentangan
Ku bernyanyi
Cinta cita harapan
Dan ku terbawa dalam kisah yang lama
Cinta cita harapan
Dan ku terbawa dalam kisah lama
Amarah yang tak terucapkan jua
Tak terungkap
Walau diri tlah terbelenggu hasrat
Yang bernyanyi


*sepenuhnya aku dikondisi ini, inspired by Andien
semoga kau, tak melupakanku

Senin, 21 November 2011

Sepertiga malam terakhirku

Ketika terbangun dari ribuan menit mimpi, ku dapati keadaan yang membunuh. Disetiap makna nafas ini, mengandung beberapa rasa syukur. Dan masih ada sisa sisa kerinduan untukmu. Keadaan seperti ini mengharuskanku untuk mengingatmu. Kuharap, kau dengan mimpimu bisa mengantar ke depan harapan harapanku. Ialah aku, kenyataan dalam pertanyaanmu!. Atau mungkin, aku hanyalah pertanyaan, di tengah-tengah kenyataan, entahlah.
Yang harus kau tahui, selalu kupanjatkan doa untukmu disetiap sepertiga malam terakhirku. Doa yang bisa kau gunakan saat kau merasa pisaunya sepi, doa yang bisa kau gunakan untuk melawan rindumu akan-ku, dan semoga doa yang bisa menjagamu dari apapun saat aku sudah tak bisa menjagamu dari dekat.
Dari kamar yang berdebu ini, di depan pencipta segala rasa. Aku, memohon untukmu. Memohon supaya Tuhan mengurangi satu persatu hal yang tidak seharusnya kufikirkan tentangmu. 

Setelahnya aku memohon, dengan dua tangan yang menengadah. Kulanjutkan menulis ini, menulis tentang sepertiga malam terakhirku yang ada dirimu 

*saat, dimana hanya aku dan fikiranku
Sambil  kudengar lantunan takkan terganti dari marcell
01.36am my room

Sabtu, 19 November 2011

Katakanlah, ternyata cinta berhenti di kamu


Kupersembahkan tulisan ini untukmu, kau yang tak pernah berani memberiku harapan, karena takut nantinya akan tak pernah terwujud. Namun hidupilah niatku ini, untuk selalu menumbuh kan harapan harapan liar tentang kita dalam asa dada ini. Ketahuilah, sebenarnya akupun juga tak berani melahirkan harapan kepadamu, karena di buku suratan kita tak pernah ada dalam satu garis kehidupan. Tentang sepotong dua potong pengertian yang kau gambarkan padaku, itu tak cukup untuk mematikan harapanku padamu.

Aku, yang nantinya hanyalah kertas yang kau remas, yang didalamnya pernah kau tulis sebuah puisi indah bersajakkan indahnya kita pada waktu ini. Yakini satu hal, bahwa aku tak akan pernah mau kau kenang menjadi sebuah rasa benci yang ada dalam masa depan mu.

Paling tidak, aku pernah ber-milyarmilyar-kali memenuhi kotak pesanmu dengan kata “aku sayang kamu”   beriburibu kata “aku cinta kamu” . Meskipun ber-jutajuta-kali juga kau memenuhi kotak pesanku dengan kalimat “tolong, kau mengetahui kalau ku juga sangat menyayangimu, sangat sangat mencintaimu lebih dari apapun yang kurasa di dunia ini, tapi please... jangan sering sering mengucapkan sayang dan cinta! Karena dua kata itu apabila diucapkan seringsering, bentuknya tak akan sempurna, dan akan berasa hambar. Maukah kau melakukannya untukku ?

Maka aku menuruti kemauanmu, itupun hanya sehari dua hari saja. Karena aku tak sekuat kau membendung dua kata sakti itu. Dua kata yang membuat kita seberani ini. Dua kata yang membuat kita sama sama melakukan hal yang pertama kalinya dalam hidup. Apapun tanggapanmu, tak mau kupedulikan lagi, seperti perasaan ini yang tak mempedulikan kalau harihariku sudah kacau dengan sendirinya sejak kata itu kurasa.

Berhentilah berpura pura sempurna, karena kutahu kau sudah tak sempurna sejak mengenalku! Tak usah kau takut orang lain tahu, karena akupun juga sangat menjadi tak sesempurna dulu setelah mengenalimu. Dan aku tak akan pernah menyesalinya .

Mari sini, duduklah di sampingku, kesampingkan segala aturan dalam hidupmu yang memberatkanmu selama ini. Pandangi aku laksana kau memandangi birunya langit di savana bebas kala siang hari. Kala itu juga, ku mainkan lagu kita : Seakan disurga dan berhenti di kamu secara bergantian sampai akhirnya kau sadar, hidup ini tak sepenuhnya milik kita .

Sebelum kau, sayang!. Pergi meninggalkanku dan mengikuti aturan main mereka, maukah kau mengucapkan apa yang selama ini kau takutkan ? maukah kau melakukan apa yang sering kulakukan ? . Namun, sebelumnya biarkan aku yang mengawalinya untukmu

“Aku sayang kamu, aku cintaaa kamu”

Sekarang giliranmu, bagaimana ?
Sebuat kalimat yang tak pernah mau kulupakan kau ciptakan saat itu. : “KATAKANLAH, TERNYATA CINTA BERHENTI DIKAMU”

Pergilah sayangku, pergilah sejauh kau mau, sejauh mereka inginkan. Abdikan hidupmu kepada jalan yang selama ini kau ikuti. Kau pasti bahagia, setakbahagia aku disini. Jangan pernah berniat melupakan aku, seperti aku yang berniat mengingatmu sampai kapanpun.

Jumat, 18 November 2011

SAJAK SEMENJAK

Sajak ini hanyalah sajak
Sajak sajak yang bersifat sejak
Sudikah kau membaca sajak yang hanya semenjak
Sebenarnya, ini sajak yang patut kau pijak

/1/
Sajak semenjak :
Semenjak kau hadir dikehidupan
Semenjak kau memberi kebahagiaan
Semenjak kau memberi beribu ribu harapan
Semenjak kau menerbangkanku seperti layangan
/2/
Sajak semenjak :
Semenjak kita sama sama merasakan rindu
Semenjak kita sama sama merasakan kegalauan
Semenjak kita sama sama merasakan ragu
Semenjak kita sama sama terperosok dalam kebimbangan
/3/
Sajak semenjak :
Semenjak aku kau fikir
Semenjak kau aku fikir
Semenjak saling berfikir
Semenjak kita saling dzikir
/4/
Sajak semenjak :
Semenjak ada dia dalam kita
Semenjak ada kita dalam dirinya
Semenjak aku ada dalam dirinya
Semenjak kau dalam dia dan kita
/5/
Sajak semenjak :
Semenjak kita berada dalam titik puncak
Semenjak kita rasa tak ada rasa
Semenjak kau memutuskan memilih dia
Semenjak aku sudah tak bisa berpihak



/--/
Sajak semenjak
Semenjak aku kau dan dia
Semenjak sajak ini rusak
Semenjak tentang dunia
/-/
Kesemenjakan sajak ini,
Kehidupanku yang hanya semenjak kau ada
...

Perselingkuhan kopi dan teh

Siang ini sayang, aku berniat jahat!
Sejahat kata yang ada dalam kalimat kalimat
Seperti lisan dan hatiku yang tak pernah tepat
Seindah kau yang yang selalu tertambat

Disinilah
Debaran  niat jahatku kubuat
Kan kuselingkuhi kau, kopiku
Dengan teh

Menggantimu pekatmu dengan kebeningan
Mengganti pahitmu dengan ke manisan
Mengganti hitammu dengan kecoklatan
Mengganti “kau” dengan “dia”

Peduli apa aku denganmu ?
Ataukah
Aku harus sepeduli kau tak pedulikanku ?
Mungkinkah
Mana yang harus aku pedulikan



Oh!
Kau kopi dan dia teh
Sama sama kubanggakan
Saat kalian pernah menyenggamahi mulut dan bibirku
Kalianlah, bapak dari kepenatanku

Ingatlah,
Perselingkuhan ini tak akan selamanya
Manakala aku sudah bosan dengan teh,
Percayalah sayang ku kopi
Kau yang kutuju tuk selanjutnya kusesapi ...




Semoga, tulisan ini tak pernah kalian baca
Karena, saat kalian membaca ini
Mungkin aku sudah dengan selingkuhanku yang lain
Aku yang pernah  mencintai kalian kopi dan teh.

Surat untuk luka




Dear luka ;

Kalau kamu tanya, aku hanya mau kamu mau aku
Persetan dengan titik koma atau tanda baca apapun
Aku butuh sekotak sakit dan segelas air mata untuk mencintaimu secara sempurna

Lalu, ku kenali kau bernama “LUKA”
Kenalkan, aku “PERIH”
Dan bukankah kita terlahir dalam kesatuan rasa ?

Untuk hidup, kita butuh satu
“JATUH”
Dan sempurnalah aku kamu

“PERIH”nya   “LUKA”
Saat bertemu di “JATUH”
Akhirnya kita rasa,

Dan bukankah itu yang ingin kau ketahui ?
Bahkan, aku tau itu sebelum kita akhirnya “JATUH”

Teruntuk * Kau , luka
Dari yang mencintaimu*  Perih

#Sepotong pesan singkat oleh ku dan  Ajie Aqib