Minggu, 28 Juli 2013

Lalu siapa yang akan menghidupi mimpiku ?



Langit dan bulan separuh bersekutu malam ini
Seangkasa raya keluhmu bergetar menjadi-jadi
Ketika semua pepohonan tertidur dini hari
Auman Hewan penghuni gelap semakin menakuti

Sungai kecil beriak memenuhi hulu hilir
hanya suaramu ku dengar dengan getir
bak kilat menerjang dengan susulan petir
kemudian menikahlah aku dengan air mata berbulir

jauh—jauh hujan ditarik gravitasi bumi
dan seyummu menjelma jutaan silet menghujami
pertetesnya menghadiahkan kenangan yang kita selami
akulah kamu, kata kata dasar yang kau kelami

jalanan ini tak sama, meski belum berakhir
untuk pengembara sepertiku, semesta adalah nadir
dan kau! Ya… kau! Kau adalah takdir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar