Selasa, 26 Juni 2012

‘Perih’ al – benci

Tentang kau –
Semua yang menyayat dalam dalam
Sayatan paling perih tak terperihkan oleh kepedihan-pun
Sebisaku mengurai  airmata satu persatu
Sebening rindu yang terlahirkan suci
Sehening kenangan yang dirahasiakan
Sekembalinya kau dalam ingatan yang terlampau lama menetap

 Benci itu kamu—
Membiarkan semua luka luka semakin menganga
Menggoreskan pertahanan pada sakit nan abadi
Mendiam berlama lama
Menyempurnakan tanpa kata kata
Menari dibawah hujan kesedihan
Menumpahkan kenangan, lagi dan lagi

Perih – benci
Nantinya matakulah yang akan berhenti menyayat diri sendiri
Nenar sepi, rindu meradang nyeri
Nikmatilah sayatan benci ini,
Nyatalah semua haru biru kehilanganmu
Nona ini masih menjadikanmu puisi
Nyawa dari semua mati yang dihidupkan.




–   * Aku – yang – tak– pernah – menang – dengan – ‘perih’al benci *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar