Sabtu, 05 November 2011

Hujan Pertama

Sore ini, akhirnya hujan. Aku yang masih dikamar, sedang ber sms dengan yang ku anggap sebagai kekasih khayalanku pun sangat membau-i petrichor dari dalam kamar ini. Tentang hujan yang memang sudah lama tidak turun  di sini, dan di daerah tempatku pun memang sudah membikin rinduku memuncak. Kami, sangat merindukan hujan ini.
Aku sudah terbayarkan atas kerinduan yang amat sangat ini. Dengan moment yang  juga pas saat untuk menikmati  perdana hujan november ini. Saat ini aku sedang memikirkan saatsaat paling romantis yang pernah aku lakukan dahulu kala . Dimana hujan sedang terjadi, dan dimana kami sedang merindui satu sama lain.
Mungkin bertatap muka pun sudah tak boleh kita lakukan, kau disana dengan bayanganku, dan ku disini dengan bayanganmu. Dan hanya, kita bertemu saat kau memikirkanku, dan aku memikirkanmu. 
Ahhh betapa specialnya kita ini, hanya bisa memikirkanpun tak jadi masalah. Karena memang bertemupun itu haram hukumnya untuk lingkunganmu. Aku beruntung, maka kaupun juga beruntung sayang. Dan aku, mencintaimu dengan segala aturan dalam hidupmu.
Saat hujan mereda setengah jam kemudian, kau membalas smsku “ kau indah” aku kirimkan balasan pesan singkatku “kau hal terindahku”. 

Kisah kita unik, kita unik, alur kita unik, dan inilah keunikan yang sudah dianugrahkan untuk kita. Hanya bisa saling memuji keindahan lewat tulisan tulisan indah di alat genggam kita. Sudahkah engkau menyadarinya ? semoga kau menyadari pada saat yang tepat, tak seperti aku, menyadari secara premature.
Setiap hari, kelesatkan beberapa batang doa ke udara, keangkasa, dan membiarkan doa doa itu membumbung tinggi supaya tuhan menjangkaunya dan membaca setiap doaku untukmu, lalu membuatnya jadi kenyataan yang indah.
Aku, kau dan hujan. Tak akan pernah bisa menghidupi kerinduan ini secara bersamaan. Kita butuh masa lampau untuk menjiwainya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar