Senin, 02 Januari 2012

Mengalamatkan kalimat-kalimat

 Semoga kalimat kalimat ini nantinya akan sampai kepadamu, sementara aku-pun tak tau dimana alamatmu sekarang. Dimanapun engkau beralamatkan, aku yakin kalimat kalimat ini akan menemukan alamatnya sendiri. Semua disini, tertuju padamu. Mengertilah akan apa yang ingin disampaikan kalimat kalimat ini, ya! Hanya untukmu .

Beberapa kalimat sudah ku titipi pesan rahasia ku, pesan di masa lalu yang terkoyak kan difikiran ini, sekarang. Beberapanya lagi sudah aku pasangi mataku sebelah kanan. Supaya nanti, aku bisa melihat indah binar sepasang matamu lagi saat kau baca kalimat kalimat ini, tapi aku tetap bisa mellihat dan merasakan yang disini.

Ketahuilah, kalimat kalimat ini kutulis saat rumahku tergenang air yang hampir tengah malam ini. Entah kenapa, aku merasa air ini juga menggenangi mata mataku. Tentu saja di luar nalar kewarasan dan mauku.

Banyak harap yang ku alamatkan kepada kalimat kalimat ini untuk sampai pada alamatmu. Semoga sesegera mungkin sampai disana, dimanapun, di suatu apapun. Tak jadi masalah bagiku. Sesegeralah kau mengerti mau dari kalimat kalimat yang di alamatkan padamu ini, kalau mereka hanya memberikan titipan kalimatku, yang isinya : “jaga dirimu baikbaik “

Setelah kau membaca kalimat kalimat itu, kusuruh mereka menghambur ke udara, menjadi satu dengan hujan yang menderas di luaran. Supaya tak berbekas, dan tak dibaca wanitamu. Karena kuyakin, kau-pun tak akan mau wanitamu mengetahui kalimat kalimat rahasia ini. Pun begitu dengan aku.

Maka aku berpendar dengan kalimat kalimatku ini di senja sore itu...
Lihat lah awan yang kulukis, bertuliskan ‘selamat tinggal’

#banjir:00.00 26-12’11

1 komentar:

  1. ^-^ dalam kesedihan enapa selalu tetes air yang bercucuran dari matamu???

    BalasHapus